Halo! Apa kabar sahabat-sahabat saya yang baik hatinya?
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan damai yaa..
Aamiin
Sebelumnya saya mohon maaf karena baru bisa menyempatkan
untuk menulis lagi di blog yang sederhana tapi cantik ini. Walaupun sudah akhir
tahun 2014, mudah-mudahan tulisan yang singkat ini dapat memberikan manfaat
untuk kita semua.
Dalam satu tahun terakhir ini, mari kita renungkan sejenak
perilaku kita. Tanya diri kita sendiri. Apa saja yang sudah kita lakukan?
Apakah hal-hal yang terbaik, baik, buruk, atau terburuk? Kita bisa saja
mengatakan kepada orang lain bahwa kita telah melakukah hal-hal yang terbaik
selama satu tahun ini. Tapi kita tidak bisa berbohong kepada diri kita sendiri.
Bagaimana kalau kita telah melakukan hal terburuk dalam satu
tahun terakhir ini? Apakah kita tidak bisa lagi untuk melakukan hal terbaik
dalam hidup?? Melakukan hal buruk berarti kita telah melakukan kesalahan. Tidak
apa-apa kalau kita benar-benar tidak tahu sebelumnya bahwa itu baik atau buruk,
dan baru menyadarinya sekarang. Tapi kalau kita sudah tahu yang kita lakukan
itu salah dan tetap kita lakukan, maka kita benar-benar telah melakukan hal
terburuk.
Seperti yang pernah saya sampaikan dalam tulisan sebelumnya,
bahwa kita boleh saja melakukan kesalahan, tapi pastikan kita melakukan
kesalahan baru, sehingga kita menambah pelajaran dalam hidup, bukan mengulangi
kesalahan yang sama dua kali karena tidak belajar dari kesalahan lama.
Jika kita telah menyadari bahwa kita pernah melakukan hal
terburuk dalam hidup, atau dalam satu tahun terakhir ini, jangan putus asa
terlebih dahulu. Ada baiknya kita berbenah diri, dan tidak menutup kemungkinan
kita bisa melakukan hal yang terbaik suatu hari nanti. Orang yang mudah
berputus asa tidak akan pernah bangkit, tidak akan pernah mau mengadakan
perbaikan-perbaikan. Mari kita ambil pelajaran yang hebat sekali dari bola
bekel. “Bola bekel melanting paling tinggi kalau dibanting paling keras!”
Apabila kita merasa terpukul sekali, dibanting oleh kehidupan
yang sangat keras dengan melakukan kesalahan-kesalahan, kita dapat melanting
tinggi seperti bola bekel dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam hidup
sehingga kita melakukan yang terbaik bahkan lebih baik daripada orang yang
tidak pernah melakukan hal terburuk sekalipun. Tapi jangan mengulangi kesalahan
yang sama dua kali, atau tiga kali, bahkan berkali-kali. Kita ingin menjadi
orang yang lebih baik daripada kita yang kemarin, ya kan?
Kita bisa saja hanya menjadi orang biasa dalam hidup.
Menjadi orang biasa memang mudah, tapi sesungguhnya lebih berisiko. Jika kita
berhenti hanya menjadi orang biasa, kita akan menjadi orang rata-rata. Dalam
perlombaan kehidupan, orang rata-rata biasanya hanya menjadi penonton, menjadi
pengamat, bukan seorang pelaku. Orang rata-rata hanya menjadi konsumen,
sasaran, bahkan bisa menjadi alat bagi orang lain untuk meraih tujuan. Lebih
malang lagi jika hanya menjadi mangsa! So,
be aware of your life!
Hidup ini hanya sekali. Jika kita merasa belum pernah
melakukan hal terbaik dalam hidup, maka pastikan kita melakukan hal-hal baik.
Karena jika kita tidak sedang melakukan kebaikan, maka yang sedang kita lakukan
adalah keburukan. Jadi pastikan setiap detik dalam kehidupan yang Tuhan berikan
untuk kita, kita gunakan hanya untuk berbuat kebaikan. Pilihan hanya ada dua,
kebaikan atau keburukan. Tidak ada pilihan ke-tiga.
Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, jangan ragu-ragu
lagi ya untuk melakukan perbaikan-perbaikan walaupun kita sudah jatuh terlalu
dalam. Ingat bahwa ragu-ragu hanya memperbesar rasa takut dan kecemasan kita.
Padahal kita tahu bahwa kecemasan atau ketakutan itu adalah musuh nomor satu
dari sukses. Kecemasan membuat orang tidak melihat kesempatan. Kecemasan
melumpuhkan vitalitas. Kecemasan sebenarnyalah membuat kita sakit, menyebabkan
kesulitan-kesulitan organis, memendekkan umur. Kecemasan menutup mulut kita,
ketika kita ingin bicara!
Timbulkan harapan dalam diri kita, bersikaplah positif dan optimis
dalam menghadapi segala sesuatunya. Harapan merupakan suatu permulaan yang
baik. Akan tetapi harapan memerlukan aksi agar kita memperoleh kemenangan demi
kemenangan. Gerakkanlah prinsip perbuatan! Kalau pada suatu hari kita
dihinggapi oleh rasa cemas dan takut, adakan aksi-aksi! Perlu kita ketahui
bahwa ketakutan itu tidaklah seburuk yang kita bayangkan. Kebanyakan bentuknya
hanya ancaman yang tidak realistis yang melekat pada khayalan kita. Pencilkan
rasa takut kita, lalu ambillah tindakan-tindakan yang tepat!
So, sahabat-sahabat saya yang Super, mari kita katakan
bersama-sama, “This is my life. Everyday is
a neutral day. It will be a good day if I am positive, and it will be a bad day
if I am negative! This is my decision, my action, my life, my rules!”
Stay Super and be
aware!
No comments:
Post a Comment