Sunday, December 14, 2014

Be Aware!

Halo! Apa kabar sahabat-sahabat saya yang baik hatinya?

Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan damai yaa.. Aamiin

Sebelumnya saya mohon maaf karena baru bisa menyempatkan untuk menulis lagi di blog yang sederhana tapi cantik ini. Walaupun sudah akhir tahun 2014, mudah-mudahan tulisan yang singkat ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Dalam satu tahun terakhir ini, mari kita renungkan sejenak perilaku kita. Tanya diri kita sendiri. Apa saja yang sudah kita lakukan? Apakah hal-hal yang terbaik, baik, buruk, atau terburuk? Kita bisa saja mengatakan kepada orang lain bahwa kita telah melakukah hal-hal yang terbaik selama satu tahun ini. Tapi kita tidak bisa berbohong kepada diri kita sendiri.

Bagaimana kalau kita telah melakukan hal terburuk dalam satu tahun terakhir ini? Apakah kita tidak bisa lagi untuk melakukan hal terbaik dalam hidup?? Melakukan hal buruk berarti kita telah melakukan kesalahan. Tidak apa-apa kalau kita benar-benar tidak tahu sebelumnya bahwa itu baik atau buruk, dan baru menyadarinya sekarang. Tapi kalau kita sudah tahu yang kita lakukan itu salah dan tetap kita lakukan, maka kita benar-benar telah melakukan hal terburuk.

Seperti yang pernah saya sampaikan dalam tulisan sebelumnya, bahwa kita boleh saja melakukan kesalahan, tapi pastikan kita melakukan kesalahan baru, sehingga kita menambah pelajaran dalam hidup, bukan mengulangi kesalahan yang sama dua kali karena tidak belajar dari kesalahan lama.

Jika kita telah menyadari bahwa kita pernah melakukan hal terburuk dalam hidup, atau dalam satu tahun terakhir ini, jangan putus asa terlebih dahulu. Ada baiknya kita berbenah diri, dan tidak menutup kemungkinan kita bisa melakukan hal yang terbaik suatu hari nanti. Orang yang mudah berputus asa tidak akan pernah bangkit, tidak akan pernah mau mengadakan perbaikan-perbaikan. Mari kita ambil pelajaran yang hebat sekali dari bola bekel. “Bola bekel melanting paling tinggi kalau dibanting paling keras!”

Apabila kita merasa terpukul sekali, dibanting oleh kehidupan yang sangat keras dengan melakukan kesalahan-kesalahan, kita dapat melanting tinggi seperti bola bekel dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam hidup sehingga kita melakukan yang terbaik bahkan lebih baik daripada orang yang tidak pernah melakukan hal terburuk sekalipun. Tapi jangan mengulangi kesalahan yang sama dua kali, atau tiga kali, bahkan berkali-kali. Kita ingin menjadi orang yang lebih baik daripada kita yang kemarin, ya kan?

Kita bisa saja hanya menjadi orang biasa dalam hidup. Menjadi orang biasa memang mudah, tapi sesungguhnya lebih berisiko. Jika kita berhenti hanya menjadi orang biasa, kita akan menjadi orang rata-rata. Dalam perlombaan kehidupan, orang rata-rata biasanya hanya menjadi penonton, menjadi pengamat, bukan seorang pelaku. Orang rata-rata hanya menjadi konsumen, sasaran, bahkan bisa menjadi alat bagi orang lain untuk meraih tujuan. Lebih malang lagi jika hanya menjadi mangsa! So, be aware of your life!

Hidup ini hanya sekali. Jika kita merasa belum pernah melakukan hal terbaik dalam hidup, maka pastikan kita melakukan hal-hal baik. Karena jika kita tidak sedang melakukan kebaikan, maka yang sedang kita lakukan adalah keburukan. Jadi pastikan setiap detik dalam kehidupan yang Tuhan berikan untuk kita, kita gunakan hanya untuk berbuat kebaikan. Pilihan hanya ada dua, kebaikan atau keburukan. Tidak ada pilihan ke-tiga.

Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya, jangan ragu-ragu lagi ya untuk melakukan perbaikan-perbaikan walaupun kita sudah jatuh terlalu dalam. Ingat bahwa ragu-ragu hanya memperbesar rasa takut dan kecemasan kita. Padahal kita tahu bahwa kecemasan atau ketakutan itu adalah musuh nomor satu dari sukses. Kecemasan membuat orang tidak melihat kesempatan. Kecemasan melumpuhkan vitalitas. Kecemasan sebenarnyalah membuat kita sakit, menyebabkan kesulitan-kesulitan organis, memendekkan umur. Kecemasan menutup mulut kita, ketika kita ingin bicara!

Timbulkan harapan dalam diri kita, bersikaplah positif dan optimis dalam menghadapi segala sesuatunya. Harapan merupakan suatu permulaan yang baik. Akan tetapi harapan memerlukan aksi agar kita memperoleh kemenangan demi kemenangan. Gerakkanlah prinsip perbuatan! Kalau pada suatu hari kita dihinggapi oleh rasa cemas dan takut, adakan aksi-aksi! Perlu kita ketahui bahwa ketakutan itu tidaklah seburuk yang kita bayangkan. Kebanyakan bentuknya hanya ancaman yang tidak realistis yang melekat pada khayalan kita. Pencilkan rasa takut kita, lalu ambillah tindakan-tindakan yang tepat!

So, sahabat-sahabat saya yang Super, mari kita katakan bersama-sama, “This is my life. Everyday is a neutral day. It will be a good day if I am positive, and it will be a bad day if I am negative! This is my decision, my action, my life, my rules!”


Stay Super and be aware!